Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Raharja Kab. Bandung tidak akan menaikkan tarif air berkaitan dengan kenaikan tarif dasar listrik (TDL) per 1 Juli lalu. Pengeluaran listrik relatif kecil yakni Rp 150 juta per bulan karena penyaluran air sebagian besar memakai gaya gravitasi.
"Apalagi, tahun 2009 kami sudah menaikkan tarif air sehingga kasihan pelanggan kalau hanya akibat TDL, lalu tarif disesuaikan lagi," kata Kepala Humas dan Hukum PDAM Tirta Raharja, Dadang Supriyadi, Jumat (2/7).
Penyaluran air, kata Dadang, sebagian besar menggunakan gaya gravitasi sehingga tidak membutuhkan energi listrik. "Pengolahan air PDAM berada di daerah atas, sedangkan rumah-rumah pelanggan di daerah yang lebih rendah," katanya.
Mengenai perluasan cakupan pelayanan, Dadang mengatakan, PDAM mendapatkan suntikan dana Rp 10 miliar dari APBD Kab. Bandung dan Rp 47 miliar dari APBN sampai tahun 2013. Dengan suntikan modal membuat PDAM Kab. Bandung meningkatkan cakupan pelayanan sampai 14.000 pelanggan.
"Cakupan pelayanan PDAM Tirta Raharja untuk wilayah Kab. Bandung sudah mencapai Bojongsoang perbatasan Kota Bandung. Bisa saja sambungan pipa sampai Jln. Buah Batu Kota Bandung," katanya.
Menurut Dadang, pada APBD 2007 Kab. Bandung PDAM Tirta Raharja mendapatkan penyertaan modal dua puluh miliar untuk pembangunan pengolahan air di Sukamaju, Kec. Cimaung. "Dana itu juga untuk pemipaan sehingga menambah pelanggan baru tujuh ribu orang di Banjaran, Soreang, dan Katapang," katanya.
Sementara itu pada APBD Kab. Bandung tahun 2010 memperoleh penyertaan modal Rp 10 miliar untuk perluasan jaringan Dayeuhkolot, Bojongsoang, dan Soreang. "PDAM juga mendapatkan suntikan dana dari Dana Alokasi Khusus (DAK) APBN yang sampai tahun 2013 mencapai Rp 47 miliar.
"Dengan adanya bantuan dana, pada tahun 2013 cakupan pelayanan PDAM bisa untuk 14.000 pelanggan. Namun, pelayanan belum mencapai wilayah Margahayu karena kapasitas air yang tersisa hanya dua ratus liter/detik," katanya. (A-71)***
0 komentar:
Posting Komentar