SOREANG, (PR).- "Penyakit pencernaan setelah Ramadan, selalu terjadi setiap tahunnya. Umumnya kaum Muslimin bisa menahan diri, untuk tidak makan atau minum selama puasa di bulan Ramadan. Namun, setelah Ramadan berakhir, banyak yang tidak bisa lagi mengendalikan nafsu makannya," kata Wakil Direktur RSUD Al Ihsan, dr. H. Agus Muharram, M.M., ketika dihubungi melalui telefon selulernya, Minggu (5/9). Agus mengatakan, berdasarkan pengalaman pelayanan kesehatan di Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD Al Ihsan, umumnya masyarakat yang datang mengeluh terjangkit penyakit diare, mulas, maupun penyakit maag yang kambuh lagi. "Setelah Ramadan berakhir, tersedia banyak makanan, baik besar maupun kudapan seperti kue-kue. Umumnya masyarakat tidak berhati-hati dalam mengonsumsi makanan, karena mumpung Lebaran dan habis puasa, sehingga akhirnya jatuh sakit," ujarnya. Selain itu, keluhan yang juga banyak dikemukakan pasien berhubungan dengan dampak dari makanan, seperti darah tinggi maupun asam urat. "Semtara kejadian pada saat Lebaran, umumnya karena kecelakaan lalu lintas akibat mobilitas masyarakat amat tinggi," ujarnya. Untuk melayani kebutuhan masyarakat, kata Agus Muharram, RSUD Al Ihsan hanya menutup kegiatan pelayanan kesehatan di poliklinik dari Kamis-Minggu (9-12/9). "Sementara pelayanan di UGD maupun laboratorium, tetap berlangsung selama 24 jam untuk melayani masyarakat. Poliklinik RSUD Al Ihsan akan membuka kembali mulai Senin mendatang (13/9)," katanya. Mengenai pelayanan paramedis, termasuk dokter, Agus mengatakan, setiap hari selalu ada dokter umum maupun dokter spesialis yang mendapat tugas jaga atau piket. "Misalnya, RSUD Al Ihsan memiliki tiga orang dokter bedah yang ketiganya dijadwal bergantian, sehingga setiap hari ada seorang dokter bedah piket. Sementara piket juga berlaku bagi dokter spesialis penyakit dalam, kandungan, dan lain-lain," katanya. Selain itu, RSUD Al Ihsan juga menyiapkan dokter on call, sehingga para dokter tidak diperbolehkan mematikan alat komunikasinya. "Kalau pihak rumah sakit membutuhkan bantuan tenaga mendadak, seperti ada kejadian luar biasa, maka setiap saat dokter-dokter itu bisa dipanggil untuk melayani para pasien," katanya. (A-71)***
Masyarakat diimbau berhati-hati dalam mengonsumsi makanan setelah Ramadan. Sebab, sebagian besar pasien yang dirawat pada saat Lebaran maupun satu atau dua hari setelah Lebaran, didominasi oleh penyakit pencernaan.
0 komentar:
Posting Komentar