BALEENDAH,(GM)-
Warga korban gempa yang tergabung dalam Solidaritas Masyarakat Korban Gempa (SMKG) kembali mengancam akan memboikot Pemilukada Kab. Bandung apabila bantuan tahap II dari pemerintah tidak cair. Mereka menilai pemerintah hingga saat ini masih lamban dalam menangani korban gempa.
"Saya minta kepastiaan saja dari Pemkab Bandung mengenai bantuan tahap II, bila tidak turun juga tentu kita yakin untuk tetap memboikot," ungkap Koordinator SMKG, Umar Alam Nusantara saat ditemui "GM" di Baleendah, Kab. Bandung, Senin (26/7).
Dikatakan, ancaman pemboikotan tersebut merupakan bentuk peringatan kepada para calon Bupati dan Wakil Bupati Bandung. Pasalnya sejak pemilukada lima tahun lalu segala permasalahan yang terjadi di masyarakat, khususnya penanganan korban gempa bumi dan banjir, hingga saat ini tak pernah selesai.
Disebutkan, pemboikotan Pemilukada Kab. Bandung itu, bisa melibatkan puluhan ribu orang. Hal itu bisa dihitung dari jumlah korban gempa bumi yang tergabung dengan SMKG yang mencapai 12.000 kepala keluarga (KK). Sementara yang menjadi korban gempa bumi di Kab. Bandung mencapai 51.102 KK.
Kampanye cabup/cawabup
Sementara itu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kab. Bandung kini telah memperbolehkan calon bupati (cabup) dan calon wakil bupati (cawabup) untuk berkampanye melalui atribut. Sedangkan kampanye terbuka baru dimulai 11-25 Agustus 2010.
Hal tersebut diungkapkan Ketua KPU Kab. Bandung, Osin Permana saat ditemui "GM" di daerah Cangkuang, Senin (26/7). "Silakan saja para calon pemilukada berkampanye dari sekarang dengan memasang atribut, sedangkan untuk kampanye terbuka belum kita perbolehkan," katanya.
Dikatakan, berdasarkan jadwal, kampanye terbuka akan berlangsung pada 11-25 Agustus. KPU akan menyusun dengan baik dan adil agar kegiatan kampanye delapan pasangan berjalan tertib. "Untuk kampanye kita menjadwalkan berlangsung pada siang hari, kalaupun ada yang malam hari hanya kunjungan konstituen saja," jelasnya.
Ia pun mengingatkan agar selama masa kampanye terbuka cabup/ cawabup menaati aturan, seperti tidak berkampanye di sarana ibadah. "Silakan para calon memanfaatkan kampanye ini seefektif mungkin dengan berbagai cara asal sesuai aturan ," tuturnya. (B.84/B.97)**
Warga korban gempa yang tergabung dalam Solidaritas Masyarakat Korban Gempa (SMKG) kembali mengancam akan memboikot Pemilukada Kab. Bandung apabila bantuan tahap II dari pemerintah tidak cair. Mereka menilai pemerintah hingga saat ini masih lamban dalam menangani korban gempa.
"Saya minta kepastiaan saja dari Pemkab Bandung mengenai bantuan tahap II, bila tidak turun juga tentu kita yakin untuk tetap memboikot," ungkap Koordinator SMKG, Umar Alam Nusantara saat ditemui "GM" di Baleendah, Kab. Bandung, Senin (26/7).
Dikatakan, ancaman pemboikotan tersebut merupakan bentuk peringatan kepada para calon Bupati dan Wakil Bupati Bandung. Pasalnya sejak pemilukada lima tahun lalu segala permasalahan yang terjadi di masyarakat, khususnya penanganan korban gempa bumi dan banjir, hingga saat ini tak pernah selesai.
Disebutkan, pemboikotan Pemilukada Kab. Bandung itu, bisa melibatkan puluhan ribu orang. Hal itu bisa dihitung dari jumlah korban gempa bumi yang tergabung dengan SMKG yang mencapai 12.000 kepala keluarga (KK). Sementara yang menjadi korban gempa bumi di Kab. Bandung mencapai 51.102 KK.
Kampanye cabup/cawabup
Sementara itu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kab. Bandung kini telah memperbolehkan calon bupati (cabup) dan calon wakil bupati (cawabup) untuk berkampanye melalui atribut. Sedangkan kampanye terbuka baru dimulai 11-25 Agustus 2010.
Hal tersebut diungkapkan Ketua KPU Kab. Bandung, Osin Permana saat ditemui "GM" di daerah Cangkuang, Senin (26/7). "Silakan saja para calon pemilukada berkampanye dari sekarang dengan memasang atribut, sedangkan untuk kampanye terbuka belum kita perbolehkan," katanya.
Dikatakan, berdasarkan jadwal, kampanye terbuka akan berlangsung pada 11-25 Agustus. KPU akan menyusun dengan baik dan adil agar kegiatan kampanye delapan pasangan berjalan tertib. "Untuk kampanye kita menjadwalkan berlangsung pada siang hari, kalaupun ada yang malam hari hanya kunjungan konstituen saja," jelasnya.
Ia pun mengingatkan agar selama masa kampanye terbuka cabup/ cawabup menaati aturan, seperti tidak berkampanye di sarana ibadah. "Silakan para calon memanfaatkan kampanye ini seefektif mungkin dengan berbagai cara asal sesuai aturan ," tuturnya. (B.84/B.97)**
Sumber : Klik-Galamedia : Selasa, 27 Juli 2010
0 komentar:
Posting Komentar